Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Lukisan Adolf Hitler

 Adolf Hitler itu sebenernya pelukis yang bagus.

Schloss Neuschwanstein, Bavaria

Tapi di dunia seni rupa yang kompetitif banget, di mana pemenang dapet semuanya, jadi pelukis yang bagus aja gak cukup. Kamu harus jadi pelukis yang luar biasa buat sukses.

Hitler sebenernya hampir aja masuk ke Vienna Academy of Fine Arts — setiap tahun ada sekitar 2.000 yang daftar dan cuma 40 yang diterima. Hitler ada di peringkat 50 sampai 70.


Kenapa dia gak lolos?

Profesor-profesor di Akademi itu bilang karakter manusia yang dilukis Hitler gak punya jiwa. Karyanya entah terlalu lebay atau kaku.

Mereka bilang bakat sejati Adolf itu ada di arsitektur, dan suruh dia daftar ke Vienna University of Technology. Mereka liat Hitler itu pengrajin, bukan seniman. Masalahnya, Hitler gak punya Abitur, semacam (kualifikasi/ijazah) ujian akhir sekolah, dan itu syarat buat arsitektur. Jadi satu-satunya jalan buat Hitler buat sukses di seni adalah dengan cara susah — belajar sendiri.

Dia hidup dari jualan lukisan dan kartu pos, tapi pas-pasan aja — dia gak beda jauh sama Lumpenproletariat pada umumnya.

Tapi sebanyak apa pun kita suka puji orang yang berhasil dari nol dan yang nekat, kenyataannya adalah cuma persentase kecil banget — kurang dari 1% — yang berhasil dengan jalur sulit. Lebih dari 99% yang pake jalur sulit bakal gagal, gak peduli sekeras apa mereka usaha atau seberapa berbakat atau rajin mereka. Dan Adolf Hitler termasuk di 99% itu.


Perang Dunia Pertama membunuh jiwa seniman Adolf Hitler. Dia gak pernah melukis lagi setelah PD I.