Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

BALAS DENDAM PALING CERDAS


Hidup berjalan dengan penuh kejutan dan takdir sering kali bergerak di luar kendali kita. Tak ada yang bisa meramal bagaimana nasib seseorang akan berputar dalam perjalanan waktu. Pada tahun 1998, Wiranto bersama timnya mengambil keputusan besar—mencopot Prabowo dari dinas kemiliteran, langkah yang saat itu mungkin terasa seperti akhir bagi perjalanan Prabowo di dunia militer.

Namun, hidup selalu punya caranya sendiri untuk membalikkan keadaan. Dua puluh enam tahun kemudian, Prabowo, yang telah mengalami pasang surut, muncul kembali sebagai salah satu sosok berpengaruh di kancah politik dan militer Indonesia. Dan dalam langkah yang penuh makna, Prabowo tidak memilih jalan konfrontasi atau balas dendam yang keras. Sebaliknya, dia menunjukkan bahwa kemenangan sejati tidak selalu datang dengan permusuhan.

Prabowo membalas tindakan di masa lalu itu dengan cara yang tak terduga: mengangkat Wiranto menjadi bagian dari timnya, menjadikan sosok yang dulu menghentikannya sebagai ‘anak buahnya’ kini. Ini bukan sekadar balasan biasa; ini adalah bukti bahwa dalam hidup, balas dendam terbaik adalah kemenangan yang disertai kebesaran hati.