Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Singgamanik dan No 3 Toss, Asal Usul Merga Sinuraya.

Toss 3...Toss 3...Toss3
👉J.H. Neumann mengatakan bahwa penamaan SinuRaya ialah "keberangkatan" sekelompok Karo-Karo dari JeRAYA. [ Tiga JeRAYA adalah Pasar terbesar ke-3 di Karo Kuno, setelah Tiga Belawan (Seberaya) dan Tiga Bembem (Sukarame, GuruBenua, Ajinembah)] 👉mereka kemudian tinggal di Singa Manik yang kita sebut sekarang (Singgamanik).

💢 Taneh (Silebe Merdang, Ulun Jandi) milik orang-orang Ginting, Singa dan Manik,
💢 Bale (Pengulu Kuta) ialah clan atau merga Karo-Karo Sinuraya.

Ke-5 Kesain di SingaManik ialah ke-limanya milik merga Sinuraya. Mengapa 5 (lima) ?
Karena ke-lima merga pemilik kesain TIDAK SATU ASAL USUL.

Ke-5 kesain itu diantaranya adalah:
👉 Kesain Sinuraya Rumah Bale
👉 Kesain Sinuraya Jambur Buhara
👉 Kesain Sinuraya Rimo Mukur
👉 Kesain Sinuraya Rumah Nangka
👉 Kesain Sinuraya Rumah Julu
Nama panggilan merga (rurun) untuk lelaki bermarga Sinuraya setiap kesain adalah : Logos, kecuali untuk Sinuraya rumah bale panggilan merga (rurunya) adalah Riong.

Salah satu artikel “Rumah dan Tanah: Kepemimpinan Ganda” di Sora Mido edisi 3 (2004) menjelaskan bahwa setiap kampung Karo punya dua pengulu bergelar Pengulu Rumah dan Pengulu Si Lebé Merdang (atau Ulun Jandi). 

💢 Untuk hubungan dengan dunia luar, Pengulu Rumah sebagai pemimpin tertinggi, tapi 
💢 Untuk urusan intern kampung, Pengulu Si Lebé Merdang menjadi pemimpin tertinggi.

👉Dikutip dari : Buku KARO DARI JAMAN KE JAMAN (Brahma Putro / Kongsi Sembiring Brahmana) mengatakan bahwa Sinuraya awalnya berasal dari desa sicapah (Seberaya), Karena lahir kembar lalu selaputnya dibuka di atas capah,. Yaitu merga Karo sekali, Karo kemit, Karo bukit, Karo samura dan Karo Sinuraya.

Lalu karena terjadinya perang antara Sinuraya dan saudara lainya, Maka ia meninggalkan kampung Seberaya dan pergi ke arah barat. Di sana ia mendirikan kampung Aji Sinuraya.

Keturunannya lelaki menamai suku merganya Sinu Aji yang artinya "yang raja aji" = raja dalam bahasa Kawi.

Sebagian Sinuraya pergi ke desa singgamaik, disana ia telah mendapati Merga Manik (Silebe Merdang) dan menikah dengan Beru Manik, lalu menjadi Pengulu Kesain disana. Keturunannya sebagian pergi ke Bunuraya beristrikan janda Sibayak Barusjahe dan menjadi Sibayak Bunuraya.

Salah satu keturunan Sinuraya Singgamaik juga pergi ke Kandibata dan menjadi Pengulu Kesain Sinuraya di Kandibata.

Oleh : Lord Bandito (Andi C Ginting)
Editor : Willem A Sinuraya