Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Deretan Artis Suku Karo yang Sukses di Dunia Hiburan Tanah Air, Ada Penyanyi Dangdut Era 90an


Agita Mahlika Bangun


Dunia hiburan Tanah Air memiliki sejumlah talenta yang berasal dari berbagai suku dan budaya, salah satunya suku Karo.

Dikenal dengan memiliki struktur wajah yang begitu khas membuat mereka memiliki pesona tersendiri.

Selain parasnya yang menarik, mereka yang diketahui suku Karo juga memiliki kelebihan dalam bidang musik, khususnya tarik suara. Hal ini terbukti, beberapa penyanyi Karo juga dikenal berhasil dalam dunia musik di Tanah Air, contohnya seperti lagu yang berjudul Piso Surit.


Lagu tersebut bahkan sudah kerap kali didaur ulang karena begitu terkenal dan digemari oleh masyarakat Tanah Air.

Berikut ini beberapa artis suku Karo yang berhasil di kancah nasional:

1. Lyodra Ginting


Lyodra Ginting merupakan penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2020. Berhasil menjadi juara 1, Lyodra Ginting pun membuktikan prestasinya setelah keluar dari Indonesian Idol.

Tak tanggung-tanggung, penyanyi asal Medan ini diketahui menerima beberapa penghargaan, baik dalam negeri maupun luar negeri.





Berhasil meraih berbagai prestasi di usianya yang masih muda, membuat Lyodra Ginting baru-baru ini juga berhasil masuk ke dalam deretan Forbes 30 Under 30 Indonesia 2022. Lyodra Ginting dianggap sebagai kaum muda yang mampu menginspirasi kaum muda lainnya dengan berbagai terobosan positif.

Tak heran jika Lyodra Ginting disebut sebagai sosok yang mampu menginspirasi kaum muda lainnya, lantaran di usianya yang masih 16 tahun, Lyodra Ginting berhasil menjadi kontestan dan pemenang termuda di Indonesian Idol 2020.

2. Agita Mahlika Bangun

Wanita kelahiran Jakarta, 18 September 1994 ini asli dari suku Karo, Sumatera Utara. Sosok Agita Mahlika Bangun pun dikenal sebagai jurnalis yang pintar menyanyi.

Pada saat di bangku SMA, Agita adalah anak Band dengan posisinya sebagai vokalis. Saat itu hobinya membawakan genre musik jazz, soul, dan pop.

Beberapa kali juara kompetisi Band, serta sempat manggung di radio, Agita juga pernah mendapatkan piala Best Vocalist dalam suatu festival kompetisi Band. Sedangkan ketika masuk kuliah, Agita kemudian menyalurkan hobi bernyanyinya di paduan suara kampus, yaitu Paragita UI.

Lalu sejak duduk di bangku kuliah, Agita pun tertarik menjadi wartawan. Potensi dan ketertarikan Agita sebagai jurnalis mulai terlihat saat Ia magang di media cetak berbahasa Inggris, Jakarta Post dan di stasiun televisi CNN Indonesia.

Dua bulan setelah lulus kuliah pada September 2016, Agita mendaftar di tvOne. Setelah berhasil masuk tvOne, Ia pun membuktikan kemampuannya dengan totalitas kerjanya. Kini Agita Mahlika pun dikenal sebagai salah satu presenter tvOneNews.

Sekalipun baru hampir 5 tahun menjadi jurnalis, namun sejumlah pengalaman Agita Mahlika layak diberikan acungan jempol. Mulai dari mendapat penugasan liputan ekonomi, politik, militer, hingga liputan kerusuhan demonstrasi.

3. Tanta Ginting

Tanta Jorekenta Ginting atau lebih dikenal dengan nama Tanta Ginting adalah seorang aktor asal Indonesia yang terkenal sejak berperan sebagai Sutan Sjahrir di film Soekarno.

Pria kelahiran Medan, 16 Oktober 1981 ini adalah anak dari Simson Ginting dan Murni Tarigan. Sebelum memulai kariernya di dunia hiburan Indonesia, Tanta ikut keluarganya pindah untuk menetap di Amerika Serikat saat usianya 13 tahun.

Bermodal gelar sarjana dari DeVry University California jurusan Teknik Elektro, Tanta berkerja sebagai staf di perusahaan teknologi di Amerika, Northrop Grumman Space Technology dan FANUC America. Namun, Tanta yang merasa bosan dan tidak cocok di bidang sains tersebut, akhirnya membentuk sebuah band bersama teman-teman sesama orang Indonesia yang bernama Fourwall.

Band ini yang menjadi fokus Tanta setelah memutuskan berhenti bekerja di perusahaan teknologi tersebut. Fourwall pun mempunyai cukup banyak penggemar, sering diundang menjadi band pembuka artis-artis Indonesia yang manggung di Amerika Serikat. Band ini bahkan sempat menghasilkan album.

Setelah itu, vokalis Fourwall ini memberanikan diri untuk kembali ke Indonesia dan memulai karier musik bersama Fourwall, tetapi rencananya itu tidak berjalan mulus lantaran pada tahun 2008 genre band Fourwall tidak laku di kalangan orang Indonesia.

Pada tahun 2009, Ia pun mencoba peruntungannya dengan mengikuti casting pertunjukan Gita Cinta: The Musical arahan Ari Tulang. Akhirnya Ia terpilih jadi salah satu pemeran di musikal tersebut dan memulai kariernya dalam bidang akting.

Lalu akhirnya Ia beralih ke layar lebar dan syuting pertamanya adalah berperan dalam cerita dan langsung didapuk perankan tokoh sejarah nasional, Sutan Sjahrir saat berumur 32 tahun.

Kini, Tanta pun dikenal sebagai seorang aktor di Tanah Air yang banyak mengisi peran di sebuah film. Karena kemampuan aktingnya, aktor yang hobi traveling ini meraih beberapa nominasi dan juga penghargaan.

4. Santa Hoky Ginting

Santa Hoky Ginting merupakan penyanyi yang lahir di Juhar, Tanah Karo pada 17 Agustus 1966. Santa Hoky merupakan salah satu perkolong-kolong dalam acara gendang guro-guro aron.

Berbeda dengan penyanyi Karo lainnya, Santa Hoky Ginting juga dikenal sebagai penyanyi dangdut Indonesia yang terkenal dengan nama Santa Hoky.

Nama Santa Hoky pun dikenal masyarakat Indonesia sebagai penyanyi dangdut ketika dirinya sukses membawakan lagu berjudul Setangkai Bunga Padi. Lagu tersebut begitu populer di awal tahun 1990.

Tak hanya itu saja, Santa Hoky pun berhasil menjadi penyanyi dangdut di Jakarta yang terkenal menyanyikan lagu-lagu Banjar dalam irama dangdut. Ia mempopulerkan lagu tersebut bersama dengan penyanyi Solid AG.

Lagu-lagu yang dipopulerkan lainnya adalah Mobil dan Bensin, Bunga-Bunga Cinta, dan Pesona Wanita.

5. Plato Ginting

Plato Ginting (HO)

Plato Ginting merupakan musisi Indie dari tanah Karo. Pria asal Tanah Karo kelahiran Desa Suka Taneh, Karo Simalem pada 19 April 1991 ini, adalah alumni jurusan Vocal Pop Jazz (peminatan komposisi musik) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Sejak dirinya lulus kuliah, Plato sudah mulai mensosialisasikan lagu Karo, terutama di kalangan masyarakat Karo yang tak hanya bermukim di Medan, tetapi juga di daerah lainnya.

Supaya lebih dapat diterima seluruh masyarakat tanah air, lagu-lagu Karo yang dikumandangkan Plato Ginting, ditampilkan dalam konsep band. Artinya, iringan musiknya dengan menggunakan peralatan band, hanya lagunya berbahasa Karo.

Salah satu karya yang diciptakan Plato yakni album Self Titled, Plato Ginting mempopulerkan lagu berbahasa Karo yang dibalut dalam konsep band, serta khas dengan iringan musik Keteng-keteng dan Kucapi .

Plato Ginting terbilang sukses membius penikmat lagunya, yang tak hanya orang Karo saja. Beberapa lagunya memang easy listening banget, tapi tetap sarat makna. Seperti lagu berjudul, Kam, Tedeh dan Sada Min Arihta.

Selain itu, musisi berbakat ini juga diketahui sukses menyanyikan lagu berjudul Sejak Hari Itu dan Mengsedih yang menggunakan bahasa Indonesia.