Persemaian Benih Cabai Rawit Dengan Teknik Bedengan
Oleh Ir. IGusti Ayu Maya Kurnia, MSi PP Madya Koordinator Petugas Pertanian di Kecamatan Sukasada |
Persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai yang ditanam dalam sebuah media dengan tujuan supaya benih cabai (dalam hal ini Cabai Rawit Merah) tersebut dapat tumbuh secara maksimal.
Umumnya benih yang melewati proses persemaian dapat terlindung dari hama penyakit. Dengan menyemaikan benih cabe yang ditanam bisa terpelihara dengan optimal dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung.
Proses persemaian ini tentunya merupakan bagian yang paling penting, termasuk dalam pembudidayaan tanaman cabai rawit merah. Adapun tujuan persemaian itu sendiri adalah :
(1). Pemeliharaan secara optimal, umumnya persemaian lebih mudah dan lebih rapi dalam hal perawatan. Mengingat tanaman cabai penting untuk dilakukan perawatan. Terlebih lagi tujuan persemaian itu sendiri dapat mempermudah merawat dan mengontrol tanaman cabai;
(2). Tanaman lebih mudah beradaptasi, tanaman yang usianya masih terlalu muda tentu merasa kaget jika langsung ditempatkan di lingkungan ekstrim. Akan tetapi lewat proses persemaian tanaman, tentu membuatnya lebih mudah berdaptasi bersama lingkungan luar yang ekstrim.
Cara menyemai bibit cabai rawit merah dengan teknik bedengan, syarat yang harus dipenuhi adalah :
Cara menyemai bibit cabai rawit merah dengan teknik bedengan, syarat yang harus dipenuhi adalah :
(a). membuat bedengan pada sebidang tanah yang gembur. Kemudian tanah gembur itu harus dibenamkan pupuk TSP (opsional) jika Anda memakai pemupukan organik TSP bisa diabaikan dan juga pupuk kandang. Adapun proses pemupukan tersebut bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pada bibit cabai rawit merah yang disemai;
(b). Apabila bedengan telah siap, maka benih cabai kering (yang telah direndam selama 2 hari kemudian diriskan selama 1 hari) ditaburkan ke setiap media bedengan yang telah dibuat; (c). Pada bagian atas media bedengan pun harus ditutup memakai tanah kering sesudah benih cabai rawit tadi ditaburkan ke dalam bedengan;
(d). gulma disini bisa disiasati dengan memakai alang-alang yang kering melalui penyangga kayu jarak. Selain itu, persemaian benih yang baik tentu harus selalu memperhatikan kondisi tanah pada bedengan sebagai tempat bibit cabai rawit tersebut dilakukan persemaian. Untuk memperhatikan keadaan tanah persemaian ini yaitu dengan menyiraminya secara teratur setiap hari tepat di bagian atas penutup bedengan media persemaiannya.
Adapun tujuannya supaya air tidak jatuh ke tanah secara langsung. Sebab apabila air langsung jatuh ke tanah hanya membuat bibit cabai yang disemai pada bedengan hanyut. Selanjutnya tunggu bibit cabai tumbuh hingga menjadi tanaman cabai yang kecil minimal sebanyak 4 helai daun. Ketika tanaman sudah mempunyai setidaknya 4 daun tersebut, maka tanaman cabai rawit pun telah siap dipindah pada lahan media tanam yang telah dipersiapkan.
Sumber : Cecep Suryadi, S.Pt
Sumber : Cecep Suryadi, S.Pt