Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Asal Usul Merga SIlima

Karo Fashion Culture Carnival
Foto : Karo Fashion Culture Carnival

Menjawab pertanyaan netizen sebelah (si tukang nanya sudah punya premis atas jawabannya) pertanyaan paling 'ngakak' dari orang batak ialah : πŸ‘‡
 
πŸ‘‰ 1. Darimana asal usul orang Karo? 
( Ini SalSo, "Salah Soal" --> Orang Karo adalah Orang-Orang yg berasal dari Taneh Karo.

πŸ‘‰ 2. Bagaimana Munculnya MERGA SILIMA?
(Ini SanTan, "Salah Tanya" --> Merga Silima dan cabang-cabang nya lahir bersamaan.
 
πŸ‘‰ 3. Kenapa kalian mau keluar dari Batak? 
( Ini SalTo, "Salah Total" --> yang ada ialah kalian yg tidak percaya diri menjadi satu-satunya Batak, makanya ngajak-ngajak.

Sekalipun TIDAK DAPAT dijawab ketiga-tiganya, Pertanyaan ini membunuh semangat bertarung pada pejuang, Makanya perintahnya, bilang aja: Hidup KBB!

Bandito akan menjawab pertanyaan No.2 :
Merga Silima ialah: 5 Gunung Kosmis dan Mitologis 
πŸ‘‰1. Deleng Sibuaten ( Ginting)
πŸ‘‰2. Deleng Sipiso-piso ( Ginting & Sembiring)
πŸ‘‰3. Deleng Sibayak ( Karo-Karo)
πŸ‘‰4. Deleng Sinabung ( Perangin-angin & Karo-Karo)
πŸ‘‰5. Danau Lau Umang / Tao Tengging yang lahir dari Ledakan Deleng Purba (Tarigan)
 
Kita "simpul"πŸ‘‡
 
SEMBUYAK = Karo-Karo
SENINA = Perangin-Angin
ANAK BERU = Sembiring
KALIMBUBU = Ginting
+
ANAK BERU TUA = Tarigan
 
Kenapa Perangin-Perangin dan Karo-Karo, kak Bandito? apakah kakak pe'ak? terus apa alasan tarigan jadi Anak Beru Tua ( Stranger King), kak?
 
Ada Paku Lumpat Pitu atau Tulak Paku Petundal yg melambangkan 7 sistem pernikanan Suku Karo.

Urutan 1-5 adalah pernikahan antar Merga Silima, Ginting kepada 4 Merga lain, dst
No. 6 adalah pernikahan sesama Sembiring dan,
Ke-7 ialah pernikahan Raja-Raja ( Barus dan Surbakti, Bangun dan Sebayang, Sebayang dan Kutabuluh) 

7 sistem ini juga tertuang dalam kisah sejengkal dua jari, sejengkal = 5 jari, dan ukuran 7 jari ialah panjang dari Pisau Tumbuk Lada

πŸ‘‰ Maka Karo-Karo & Perangin-Angin di 2 posisi tsb.
πŸ‘‰ Ginting sbg Kalimbubu dari Sembiring, tercermin dari kisah Beru Ginting Pase
πŸ‘‰ Tarigan adalah Anak Beru Tua krn dia adalah Penduduk Paling Awal yg tidak punya tanah ulayat (dalam hal ini ORANG DALAM yang berperan sebagai orang luar), tercermin dari kisah Beru Buaten
MERGA apapun dari 89 itu, 'lahir' dari sebuah ritual, yaitu MANTEK KUTA

πŸ‘€Mantek Kuta harus 5 merga , 4 merga yang mewakili 4 buah Urung berbeda dan Legitimasi dari 1 merga yang adalah ANAK BERU TUA dari Bangsa Taneh.

Jadi KARO, artinya seRUMAH, 1 dalam RUMAH ADAT KARO
 
Kalau BATAK, artinya seDARAH (saMUDAR), Mudar Batak, Darah opung mereka Si Raja Batak
mereka semua SAUDARA SEDARAH, cuma beda di marga. Kawin Sedarah, meski marganya beda katanya.

Jika Uis Julu menceritakan tentang terjadinya Nageri Kepultaken dan Nageri Kesunduten, maka helai Uis Bekka Buloh menyiratkan Merga Silima. ( kain ini jadi favorit karen lebih gampang dicari)
 
πŸ‘‰MERAH = GINTING
πŸ‘‰TARIGAN = BIRU
πŸ‘‰PERANGIN ANGIN = PUTIH
πŸ‘‰SEMBIRING = HITAM
πŸ‘‰KARO-KARO = KUNING EMAS
 
BATIK ULAR PHITON di pinggir ialah kesepakatan bahwa : Karo-Karo dipakai sabagai nama bersama.

Dominan Merah ialah, bahwa Selalu YANG DI DEPAN itu Suku Ginting. Coba nyanyikan Lagu Mejuah-juah Pal dari Plato Ginting atau lagu Yesus Keleng Kalak Karo Permata GBKP.
 
Palas Si 7 Ruang milik Orang-Orang Ginting, dan Batu Atap Jambur Lige milik Barus maka yang menjadi Pengulu ialah Barus beserta SeninaNya Sinulingga maka disebut lah namanya Taneh Karo-Karo atau Taneh Karo.

Didalam Perang juga persis sama πŸ‘‰ GINTING di depan, KARO-KARO, SEMBIRING, PERANGIN-ANGIN di barisan tengah, dan TARIGAN paling Belakang, sabagai tukang sapu bersih (serangan nuklir).

Pada Benang Benalu ( benang 4 rupa) , Merah, Putih, Hitam, Kuning Emas,
Benang Biru tak ada , mungkin sudah disulam menjadi kelambu,
Begitulah kisah Merga Silima dalam Uwis Beka Buluh.

Kak Bandito, siapa si abangan dan siapa si adekan, yang 5 itu? Kami batak apakah merga silima juga?
Tidak ada yang tua-muda antara Sila ke-1 s/d Sila ke-5, dik. dan kalau Batak is Marga Na 5, betul:
- NaiAmbaton,
- Nairasaon,
- Naisuanon,
- Naimarata,
- Nailontungon ( Lontung, Borbor,
dan kelompok Tatea Bulan lainnya)
 
Tapi, ada tapinya, itu semua Matrilineal.
 
Karo juga Matrilineal, dong.. please..πŸ‘‡
Tidak! Karo pakai sistem Yin - Yang : misalnya Yin = Ginting, Yang = Muntei, lalu apakah ini 2 marga? Jawabnya = 1, seperti magnet yang punya 2 kutub, hanya Yin nya lebih kuat, makanya kalau Gendang Guro Aron (GGA), patron nya ialah berdasar Beru Silima.πŸ’•

Kesimpulan:
Merga Silima bukan label. Jika itu label, siapa yg mengKAROkan orang-orang tersebut sehingga sekarang ini jadi Karo? Dewa Laut kah?πŸ‘…

πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡Tambahan : πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

Ketika saya katakan Benang Biru disulam menjadi kelambu, bukan bermaksud "ngenyek", saya sendiri dilahirkan oleh Beru Tarigan, dari Cingkes.

Tarigan memang menempati posisi Anak Beru Tua, mereka yang menikahi Beru yang sama untuk beberapa generasi (dalam budaya karo disebut "Umang", ku pudi tapak-tapak naheNa). Menikahi Impal selama beberapa generasi dianggap melawan arus waktu ( Backward in Tunel of Time), maka dikatakan dalam bahasa Budaya sebagai Umang.

Berikut adalah Legenda Merga Tarigan, pertama kali dipublish oleh budayawan Karo, si Kembar Sukatendel mergaNa ( Darwan & Darwin PrinST)
https://www.facebook.com/100010407307106/posts/1104541906569376/?app=fbl

Ini mementahkan Sejarah Tarigan berasal dari Simalungun (oleh para Dasuha)
Dari pengamatan lapangan, justru yang memakai Purba ( Bukan Tarigan) pun dimakamkan sepenuhnya secara Karo di Simalungun sana.

Kita lihat pada tahun 90-an, justru di Cingkes ada 22 Rumah Adat yang bergaya Karo.

Pernikahan TERUTAMA diharuskan kepada Anak Beru Tuwa,

πŸ‘‰ Seperti Sultan Deli (Mliala dari Gayo) terhadap SriDiraja Sunggal, atau 
πŸ‘‰ Kembaren kepada Kutabuluh (Raja Berempat Karo Barat ialah Kutabuluh - Bangun - Sebayang - Pinem)
πŸ‘‰ Raja Berempat Karo Timur ialah Barus-Lingga-Sarinembah-Suka, maka pernikahan WAJIB ialah Silo ( Tarigan) dengan putri Raja Barusjahe, misalnya Bunga Ncole br. Barus.

Silo & Kembaren sama-sama memakai Totem Harimau, mereka dari Pagaruyung.
Arimo Kembaren = erkesehen gatipNa ( sejarahnya terstruktur, baca Pustaka Kembaren)
Arimo Tarigan = la erkesehen gatipNa ( sejarahnya penuh lika-liku, tapi mereka adalah Orang Karo)

Editor : Willem A Sinuraya