Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dulu Orang Karo Hanya Mengenal Sangkep Nggeluh (Nini Si 4 Terpuk), Bukan Rakut Sitelu

Gambar nyolong di Twitter, dari akun atas nama Kepala Suku (injam KENTISIK KAL, kari LORD Bandito ulihken)

KBB lovers yang setia, selamat datang di bincang-bincang Podcast LORD Bandito dalam acara "MURKA" Muda Sadar Karo 

Terlepas tiri, kandung, susah nyariNya dan sebagainya,  jelasNa kal:👇
SEMBUYAK & SENINA itu beda cerita, kecuali bagi golongan tertentu, yaitu : Kelompok Partai Rakoet & Group Pengagum haSOEHOETon.

Ini formula simple-nya :
 
LOCALITY:
SEMBUYAK = SADA URUNG
SENINA = SADA KUTA

Laki-laki beroleh hubungan Senina dari Perempuan (Nande, Ndehara, dll)
Perempuan mendapatkan hubungan sembuyak dari Laki-laki (Suami)
💢 Sembuyak = Brothers
💢 Senina = Sisters
 
👬 2 Bapak Beda Merga, 1 Mamak = erSenina
👬 2 Bapak (abang adek saudara seKandung), 1 Mamak = erSembuyak
👭 1 Bapak, 2 Mamak = erSenina, karena sudah beda "JABU"

senINA = 1 Ibu 👈

Di Gayo, disebut sarINA,
Kata lain yg sama ialah sarIBU.
Ibu & ina adalah bahasa Austronesia.

💟 epilogue: ðŸ’Ÿ
Pernikahan dalam lingkup Merga hanya menembus level Senina, tapi TIDAK PERNAH MENEMBUS level Sembuyak.

Seperti Barus (Karo-Karo Senembah) & Surbakti (Karo-Karo Sunggal) yg terjadi pernikahan antar Raja Urung.
👇  
[ Tau Kam beru apa istri dari penyanyi kondang Hormat Barus? ea, betul. Beru Surbakti Torong ]
______________________________

👀 Rakut SiTelu adalah berasal dari Trias Politica dari Montesquieu, diadopsi Minang, TUNGKU NAN TIGO SENJARANGAN, ditiru Mandailing, dijiplak Batak.
👇
Itu bermula dari Buku P. Tambun, sebelum tulisan P. Tamboen orang-orang hanya kenal Sangkep Nggeluh (Nini Si 4 Terpuk)

Editor : Willem A Seinuraya