Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rocky Gerung Quotes

Rocky Gerung Quotes Karo Gaul

“Masa depan tidak datang dengan menyalahkan masa lalu”
– Rocky Gerung

“Analisa berhenti ketika amarah dimulai”
– Rocky Gerung

Wanita itu indah secara fiksi dan berbahaya sebagai fakta”
– Rocky Gerung

“Sunyi itu bunyi yang sembunyi”
– Rocky Gerung

“Buat orang miskin hidup adalah tragedi. Buat pengusaha hidup adalah parodi. Buat politisi hidup adalah komedi”
– Rocky Gerung

“Saya ingin melawan arus, karena cuma ikan mati yang berenangnya mengikuti arus”
– Rocky Gerung

“Sumbat telingamu bila tak tahan dikritik. Bukan membekap mulut orang”
– Rocky Gerung

“Loyalitas guru bukan terhadap pemerintah, melainkan terhadap pengetahuan. Itu dalilnya”
– Rocky Gerung

“Cara dungu menutupi kesalahan hari ini adalah dengan mencari-cari kesalahan orang lain kemarin”
– Rocky Gerung

“Kita hidup di ujung “era manusia”. Humanisme sedang berevolusi menuju sistem nilai baru. Banyak kemarahan karena banyak ketidaktahuan”
– Rocky Gerung

“Kejahatan adalah kualitas rendah manusia. Tapi tak cukup dengan cacian dan hukuman. Pelajari mikroskopi psikologinya, pahami makropolitik ketidakadilan global”
– Rocky Gerung

“Fungsi kritik adalah menunjukkan kesalahan. Memperbaiki adalah fungsi petugas”
– Rocky Gerung

“Ideologi itu memerlukan daya tahan akal. Supaya gak frustasi”
– Rocky Gerung

“Bahkan terhadap musuh terburukmu, kau menjadi dangkal dengan memfitnah”
– Rocky Gerung

“Seperti halnya olahraga, politik adalah kompetisi. Sportivitas dasarnya. Tak boleh ada yang personal”
– Rocky Gerung

“Pengetahuan itu cuma data. Ia mati. Pemahaman itu nalar. Ia menghidupkan”
– Rocky Gerung

“Terimalah seorang murid, bagilah pengetahuanmu, itulah yang membuat bumi berputar”
– Rocky Gerung

“Mengetahui adalah beban, karena ada yang berhak bertanya”
– Rocky Gerung

“Rindu tak pernah memanggil. Rindu datang pada ia yang mengistimewakan kenangan”
– Rocky Gerung

“Pengetahuan menyingkirkan dendam. Kearifan mengembalikan keakraban”
– Rocky Gerung

“Adil itu tidak berhenti di tengah. Melainkan menemukan yang tersingkir”
– Rocky Gerung

“Terangkan apa yang kau ketahui. Menjadi terang atau tidak, bukan urusanmu lagi”
– Rocky Gerung

“Debat ideologi tak bisa dimulai dengan sikap fanatik. Tak mungkin diselenggarakan di ruang feodal. Dan tak layak diikuti golongan tempurung”
– Rocky Gerung

“Kalau kita menutup percakapan hanya karena soal sopan santun, maka berhentilah apa yang disebut citizenship (kehangatan berwarganegara)”
– Rocky Gerung

“Argumen politik tak boleh berbasis iri hati pribadi. Itu dungu. Sangat.”
– Rocky Gerung

“Belajar artinya memasukkan berbagai konsep ke kepala, lalu menguncinya dengan satu konsep buatanmu. Itu kuncimu”
– Rocky Gerung

“Dungu itu kapasitas otak. Bohong itu kapasitas hati. Dua organ penting itu bong tak punya”
– Rocky Gerung

“Karena dalam politik, lebih baik menduga buruk daripada berharap bersih”
– Rocky Gerung

“Independen artinya memutuskan sendiri. Netral karena takut memutuskan, netral karena disuruh netral, itu dungu. Bukan independen”

– Rocky Gerung
“Hati yang teduh membuatmu melihat soal lebih jernih. Mulailah dari situ selebihnya adalah tugas akal”
– Rocky Gerung

“Iman itu gak mungkin di-dialogkan. Tapi, kesosialan manusia yang ada dalam agama itu yang musti kita perkuat”
– Rocky Gerung

“Pemimpin tak perlu pintar. Cukup berpengetahuan umum supaya punya perspektif lain”
– Rocky Gerung

“Percakapan sosial adalah menumbuhkan harapan. Percekcokan adalah hasil pemaksaan kesimpulan”
– Rocky Gerung

“Saya suka mendaki gunung, gunung itu halaman semua makhluk. Persahabatan diuji di sana”
– Rocky Gerung

“Kita perlu kejernihan akal, supaya bisa melihat apa yang menyumbat keakraban bernegara. Harus mulai dengan kejujuran kritik. Bukan fitnah”
– Rocky Gerung

“Bermukimlah pada harapan, kendati riwayat tak pernah lengkap. Sunyi menuntunmu pulang”
– Rocky Gerung

“Kalimat memerlukan ide. Punah karena tak punya ide. Itu darwinisme sosmed”
– Rocky Gerung

“Dalam analisa Marxis, sejarah menyelesaikan dirinya sendiri. Si aktor cuma sekrup. Bahkan sudah berkarat”
– Rocky Gerung

“Memahami itu mengendapkan, supaya gampang dimunculkan”
– Rocky Gerung

“Rumah adalah suasana. Ia bahkan memberi tempat kepada yang tak hadir. Kepada rindu”
– Rocky Gerung

“Bila waktumu berlebih, naik gununglah. Bila masih berlebih, masuk hutan. Bisa masih tersisa, rakitlah boneka”
– Rocky Gerung

“Ketidakmampuan menghasilkan imajinasi membuat orang menjadi dungu. Saya ingin menolak pendunguan itu hanya karena kita gagal mengaktifkan imajinasi. Dungu itu bukan orangnya tapi cara berpikir”
– Rocky Gerung

“Selalu ada pagi baru, kendati negeri sedang luka”
– Rocky Gerung

“Sulit menerangkan konsep bagi mereka yang cuma bisa menjawab pertanyaan multiple choice”
– Rocky Gerung

“Pengetahuan itu cuma data, Ia mati. Pemahaman itu nalar, Ia menghidupkan”
– Rocky Gerung

“Bila terasa sinisme publik, pertanda ada kepercayaan yang retak pada penguasa. Introspeksilah, bukan justru memisahkan, mencurigai pikiran rakyat”
– Rocky Gerung

“Masalah Bangsa ini adalah sila kelima (keadilan sosial). Bukan sila ketiga (Persatuan Indonesia)”
– Rocky Gerung

“Salah pilih itu sial. Bertahan pada pilihan yang salah itu lucu. Udah sial, masih melucu”
– Rocky Gerung

“Memang cinta adalah kematian bersama, tapi cinta tidak berakhir bila nafas berhenti”
– Rocky Gerung

“Sopan santun itu bahasa tubuh. Pikiran tidak memerlukan sopan santun”
– Rocky Gerung

“Di lekuk teluk, ombak mencium bibir pantai. Berdesir sejenak, ia menghisap pasir. Lalu kembali ke dasar samudera. Menemui rindu di kedalaman dingin”
– Rocky Gerung

“Tak ada jalan buntu. Yang mungkin adalah terhalang. Dan dapat dilalui”
– Rocky Gerung

“Debat ideologi itu bukan saling klaim kebenaran, melainkan saling membatalkan. Seharusnya akademisi dilatih dalam metode itu. Supaya tak membeo pada kekuasaan”
– Rocky Gerung

“Statistik membatalkan statistik. Penjelasannya panjang. Artinya nipu”
– Rocky Gerung

“Fiksi membuat hidup menari. Hidup yang faktual itu mati”
– Rocky Gerung

“Kritiklah pejabat pada fungsi publiknya, pada kapasitasnya sebagai pejabat. Lepaskan dari sentimen personal. Begitu adab politik”
– Rocky Gerung

“Kekuasaan itu tak mungkin kuat, karena fondasinya adalah kebohongan. Dan kalian terlalu pongah untuk mengakui”
– Rocky Gerung

“Kandidat sudah tersedia. Ujilah mereka. Ujilah sekeras-kerasnya dengan argumen. Bukan dengan sentimen”
– Rocky Gerung

“Kedaulatan itu tidak kuantitatif. Supaya demokrasi tak jatuh menjadi sekedar statistik mayoritas”
– Rocky Gerung

“Lindungi hak alam dari ulah manusia. Itu artinya environmentaism. Bukan demi “kearifan lokal” yang adalah antroposentris”
– Rocky Gerung

“Mendung tak membatalkan niat baikmu. Bergegaslah”
– Rocky Gerung

“Mendaki gunung itu berdamai dengan diri sendiri”
– Rocky Gerung

“Yang mesti dimerdekakan sekarang itu : batin, jiwa, dan akal pikiran”
– Rocky Gerung

“Selain cara berpikir cerdas, juga ada cara berpikir dungu. Dua-duanya cara berpikir. Tinggal pilih. Mengapa harus ngamuk terhadap pilihanmu sendiri?”
– Rocky Gerung

“Kesederhanaan itu memerlukan kejujuran”
– Rocky Gerung

“Pendidikan kita sering lengah dalam disiplin berpikir metodik. Akibatnya, tumpukan ijazah hanya dipamerkan untuk status sosial. Bukan untuk status akal”
– Rocky Gerung

“Pengalaman memberimu pengetahuan. Mengalami memberimu kepekaan. Seperti rindu”
– Rocky Gerung

“Kebijakan ada hitungannya. Bukan menunggu keajaiban”
– Rocky Gerung

“Dungu itu tentang cara berpikir, bukan tentang personal”
– Rocky Gerung

“Literasi artinya mengaktifkan kritisisme. Bukan menghafal nama ikan. Percakapan akademis berasal dari situ”
– Rocky Gerung

“Analisa selalu menuju konsekuensi. Itulah inti kritisisme. Tak ada soal personal”
– Rocky Gerung

“Politik boleh memburuk. Caci maki silahkan berlanjut. Tapi akal sehat jangan dibuang. Cuma itu modal percakapan warganegara”
– Rocky Gerung

“Bahkan ketika tak tersisa huruf, yang tak terucap, tak berarti tak bermakna. Seperti rindu”
– Rocky Gerung

“Membaca kontras, itulah fungsi utama pikiran. Analisa mulai dari situ”
– Rocky Gerung

“Yang melintas tak harus singgah. Yang kembali tak harus bermukim. Wangimu tak pernah pergi”
– Rocky Gerung