8 Fakta Menarik Kebudayaan Suku Batak
Karogaul.com - Tujuh belas ribu lebih pulau di Indonesia,
menyimpan keberagaman etnis, suku, bahasa dan kebudayaan yang sangat kaya.
Salah satunya adalah Suku Batak yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Selama ini orang
menilai Suku Batak identik dengan bersuara besar dan sikap blak-blak-kannya.
Dan itu sering disalah-pahami melalui media film yang memuat salah satu
karakternya bersuku Batak dan mendeskripsikannya dengan logat yang
“kebatak-batakkan” padahal jatuhnya berlebihan.
Sejatinya masih banyak
keunikan serta hal-hal menarik dari kebudayaan suku Batak yang kalau
dipikir-pikir lebih asyik untuk dikulik dan sarat informasi juga.
1. Menikah dengan Pariban (Sepupu)
Ada istilah dalam suku
Batak, pariban (sepupu) adalah rokkap (jodoh).
Sepupu disini bukan sembarang sepupu karena tidak semua sepupu bisa menikah.
Sepupu yang dimaksud adalah, kalau Anda perempuan, Anda bisa menikah dengan
anak laki-laki dari adik perempan ayah. Sedangkan kalau Anda laki-laki, Anda
bisa menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.
2. Martarombo
Orang Batak
senang martarombo alias bertutur dan mencari-cari hubungan
saudara satu dengan yang lainnya. Jadi, misalnya ketika bertemu dengan orang,
hal yang biasa ditanyakan adalah marganya apa, kemudian akan selalu berusaha
mencari hubungan pertalian dengan marganya sendiri. Yang terjadi adalah akan
hampir selalu ada hubungan saudara bila sesama orang Batak bertemu.
3. Tuhor
Tuhor artinya uang untuk “membeli” perempuan
ketika akan dilamar oleh laki-laki. Uang tuhor inilah nantinya
yang akan menjadi biaya pernikahan, membeli kebaya pengantin perempuan,
kebutuhan pernikahan lainnya, semua tergantung kesepakatan pihak keluarga
laki-laki dan perempuan.
Besarnya tuhor tergantung
tingkat pendidikan si perempuan, semakin tinggi pendidikannya ataupun posisi
pekerjaannya maka semakin besarlah tuhor. Buat sebagian besar orang
Batak yang masih memegang adat hal ini kerap tetap dilakukan. Namun buat orang
Batak yang lebih moderat sudah tidak empermasalahkan tuhor lagi.
Kalau sama-sama holong (cinta) ya tidak perlu dipersulit.
4. Mandok Hata
Artinya adalah
bercakap-cakap menjelang tahun baru. Ini merupakan satu kebiasaan orang Batak.
Biasanya dilakukan saat kumpul keluarga besar. Saling bercerita mengenai
refleksi setahun yang lalu, saling meminta maaf kemudian merencanakan apa yang
ingin dicapai di tahun yang akan datang. Biasanya dimulai dari orangtua baru ke
anak yang paling kecil.
5. Tidak Boleh Menikah Satu Marga
Buat orang Batak,
terlarang untuk menikah dengan yang satu marga dengannya ataupun tidak satu
marga tapi masih saudara dalam silsilah. Jadi, dalam adat Batak beberapa marga
masih dianggap sebagai satu silsilah sehingga dianggap sebagai saudara jadi
tidak boleh menikah. Makanya, dalam setiap perkenalan selalu ditanyakan marga
apa supaya jangan kekadung cinta eh terlarang karena marga.
6. Mangulosi
Ulos adalah kain
tradisional dari Batak, sama seperti batik dari Jawa dan kain tenun NTT. Ada
bermacam-macam jenis ulos, semua tergantung dengan fungsi pemakaiannya. Setiap
upacara, baik itu pernikahan, kematian, memiliki penggunaan kain ulos
yang berbeda pula. Bahkan tidak jarang menunjukkan strata seseorang dalam
lingkungan sosial.
7. Konsep Rumah Batak
Rumah Batak memiliki
konsep yang sangat unik dan mengandung makna yang tersirat dalam bentuk
bangunannya. Konsep rumah panggung dengan pintu masuk yang rendah yang artinya
adalah sebagai tamu selayaknya menghormati tuan rumah dan mengikuti aturan yang
ada di dalam rumah tersebut.
8. Cicak dan Orang Batak
Cicak menjadi lambang
untuk orang Batak. Layaknya cicak yang ada dimana-mana, mulai dari rumah dengan
ukuran kecil, sedang, besar, di perkampungan maupun perkotaan demikianlah
seharusnya orang Batak bisa beradaptasi dimanapun dia berada. Dan tidak hanya
beradaptasi tapi juga bertahan hidup sekeras apapun permasalahan yang di
hadapinya.