Penceng Merusak Budayaku
karogaul.com - Warga Karo di Sumatera Utara tentu sudah sangat familiar dengan
tari penceng. Ada sebagian kalangan menganggap tarian ini negatif karena tidak
mencerminkan budaya kesopanan masyarakat Karo, justru sebaliknya ada juga yang
mengagap wajar.
Terlepas
perdebatan tentang padangan positif atau negatif tarian penceng yang sudah
berkembang di kalangan masyarakat Karo dalam kurun beberapa tahun terakhir,
baru-baru ini justru beredar sebuah video, dimana dalam rekaman video tersebut
terlihat puluhan siswa dalam satu sekolah tengah menari penceng bersama.
Video
tersebut diunggah akun Instagram @perempuankaro, Jumat (9/6/2017). Dalam
keterangan video, ditulis “Ga tau mau bilang apa. Ini sekolah atau kafe
remang-remang??? Atauuu sekolah khusus penceng???.”
Kemunculan
video tersebut langsung mengundang perdebatan, banyak yang protes dan justru
sebaliknya ada pula yang mendukung.
“Mungkin
mereka gak sadar ya ato udh kesenangan jadi goyangan nya pun spontanitas,”
tulis akun @ledyginting__
“Sekolah
poco_poco, jangan kau rusak budayamu dengan pinggul mu!!!” tulis akun
@herdyantomarihot.
“@perempuankaro
mungkin ini ada acara pensi atau apalah di sekolah. Seharusnya km kalau udah
nyebarin video harus tau video itu sekolah mana atau pun lainnya. Karena yg
seperti itu belum tentu menjelekkan. Bahkan yg bertato saja belum tentu lebih
baik dari pada berdasi,” tulis akun @putrirahmadani_s.
“bisa aza
itu kan ada acara di sekolahan atau pensi dab. makanya bisa ada kibotan gt. kok
di besar2 in sih min.. ini mimin nya asli org karo atau ga sih… kalo org karo
asli yg tfl si sumatera utara terkhusus di tanah karo liat begitu mah udh
biasa. apa yg mau di malu in… aneh ne si mimin…” tulis akun @desisingarimbun
menimpali.
Ketika
Sipayo.com mencoba menelusuri keberadaan video lebih lanjut. Ternyata video ini
sudah di unggah di Youtube sejak 1 April 2017 lalu.
Di Youtube
sendiri, video yang diberi judul “Penceng karo terbaru 2017” tersebut telah
ditonton 13.234 kali, dengan jumlah like 39 kali. Hingga berita ini ditulis,
belum diketahui di sekolah mana aksi menari penceng ini digelar. (sipayo)