Inilah desain bentuk rumah Adat Karo dan penjelasannya
Riong Medan News - Desain bentuk
rumah adat Asal Karo adalah berbentuk panggung dengan ketinggian dari permukaan
tanah sekitar 2 meter. Rumah adat Karo di topang oleh tiang-tiang yang berbahan
kayu – kayu besar sebanyak 16 buah (16 tiang). Desain bentuk panggung tersebut
dimaksudkan agar bisa menggunakan bagian kolong rumah sebagai tempat menyimpan
kayu, dan memelihara binatang ternak.
Rumah adat orang Karo memiliki dua pintu,
masing-masing menghadap ke Timur dan ke Barat. Didepan kedua pintu tersebut
dibuat serambi dari Bambu, serambi ini digunaka sebagai tempat menenun dan
menerima tamu pemuda laki-laki saat menemui gadis penghuni rumah. Bentuk atap
rumah adat Karo adalah atap pelana yang ditutupi dengan Ijuk, di setiap ujung
atap dipasang tanduk Kerbau. Pada puncak atap dipasang pula anyaman dari Bambu
berbentuk segitiga, anyaman ini disebut Ayo-Ayo yang berfungsi sebagai ventilasi
atap.
Di ujung Ayo-ayo inilah tanduk Kerbau dipasang yang dipercaya dapat
menolak bala / menolak sial. Rumah adat Karo
sebagain besar terbuat dari Kayu, tiang – tiang dan struktur rumah terbuat dari
kayu besar dan kuat, untuk tangga, serambi, terbuat dari Bambu. Dinding rumah
dan lantai terbuat dari kayu atau papan dari kayu, sedangkan atapnya
menggunakan Ijuk.
Rumah adat Suku
Karo terlihat tidak bersekat, secara fisik rumah adat ini los tanpa sekat tanpa
adanya pembagian ruang, namun pada hakikatnya rumah adat Karo telah dibagi
berdasarkan kebutuhan masing-masing dari tiap keluarga, hanya saja pembagian
tersebut tidak ditetapkan dengan pemisahan ruang yang bersifat fisik, melainkan
batasan antara ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya ialah dibatasi
dengan garis-garis yang tak terlihat. Pembagian ruang tersebut adalah
berdasarkan ketentuan adat.
Adapun pembagian dalam rumah adat Siwaluh Jabu
dibagi dan difungsikan berdasarkan peran dari masing-masing keluarga dalam
rumah tersebut, yaitu :
1.Jabu bena
kayu yaitu ruangan di depan sebelah kiri, ruangan ini digunakan oleh keluarga
yang dianggap sebagai pengulu atau pemimpin rumah tersebut.
2.Jabu sedapur
bena kayu yaitu ruangan berikutnya yang satu dengan jabu bena kayu, juga
dinamai Sinenggel-ninggel. Ruang ini dimiliki oleh Senina yaitu saudara yang
bertindak sebagai wakil pemimpin rumah. Di depan kedua ruangan ini terdapat
satu dapur yang dapat digunakan oleh kedua keluarga tersebut.
3.Jabu ujung
kayu, juga disebut Jabu Sungkun Berita, ruangan milik anak Beru Tua, perannya
dalam rumah ialah sebagai mencari jalan keluar setiap masalah.
4.Jabu
Silengguri yaitu ruangan sedapur dengan jabu ujung kayu, Jabu (ruang) ini
ditinggali oleh anak beru dari jabu Sungkun Berita.
5.Jabu lepan
bena kayu, yakni ruangan yang terletak berseberangan dengan jabu bena kayu,
dinamai jabu simengaloken ditinggali oleh pihak Biak Senina.
6.Jabu sedapur
lepan bena kayu yaitu ruangan yang sedapur dengan jabu lepan bena kayu,
ditinggali oleh pihak Senina Sepemeren atau Separiban.
7.Jabu lepan
ujung kayu, ditinggali oleh Kalimbubu yaitu pihak pemberi gadis, ruangan ini
juga disebut Jabu Silayari.
8.Jabu sedapur
lepan ujung kayu yaitu ruangan yang sedapur dengan jabu lepan ujung kayu.
Bagian ini didiami oleh Jabu Simalungun minum, ditinggali oleh Puang Kalimbubu.
Puang Kalimbubu dari jabu silayari yang kedudukannya cukup dihormati dalam adat.
:semoga
bermanfaat&menambah wawasan:
Oleh : Duane Purba
Sumber : http://www.rumahperumahan.com/