Kalak Karo Zaman Sinuria
Perlanja Sira Di zaman dulu karena letak tanah Karo di dataran tinggi yang jauh dari pantai Timur dan pantai barat Sumatera, sangatlah susah untuk mendapatkan garam yang merupakan kebutuhan penting. Dalam banyak cerita tradisi lisan Karo, perlanja sira banyak di sebut-sebut.
Profesi ini harus membawa garam dengan memikul dari kampung2 melayu di pesisir timur sumatera (sekitar hamparan perak dan deli tua) , berjalan melewati hutan lebat di bukit barisan mengahadapi resiko diserang binatang buas dan di rampok (karena garam adalah barang mewah saat itu).
Untuk mencapai tanah Karo melalui jalan di lereng bukit barisan biasanya makan waktu 4 hari jalan kaki. Cerita perlanja sira biasanya diajarkan sebagai pengajaran akan kebijakan, kegigihan, kesabaran, sopan santun dan tolong menolong. (Profesi ini sudah punah sejak tahun 1940an karena Belanda membangun jalan yang bisa dilalui oleh moda transportasi tradisional dan modern dan semakin berkembangnya transportasi.
sumber : karotempodoeloe.blogspot.co.id