Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ornamen Suku Karo Yang Begitu Unik


 Rumah adat karo adalah rumah yang sangat unik, selain Tahan Gempa dan desain arsitekturnya yang sangat mengagumkan, rumah adat karo juga dihiasi dengan berbagai ornamen yang menarik. Apa yang dimaksud dengan Ornamen?, Ornamen berasal dari bahasa Yunani dari kata ‘’ornare’’ yang artinya hiasan atau perhiasan. Ornamen atau ragam hias itu sendiri terdiri berbagai jenis motif. Ornamen tersebut dibuat untuk menghias suatu bidang atau benda,sehingga benda tersebut menjadi indah. Contohnya  hiasan kulit, buku, piagam, kain batik, vas bunga, dll. Pada mulanya ornament tersebut berupa garis lurus, garis patah, garis miring, garis Sejajar, garis lengkung, dan sebagainya yang kemudian berkembang menjadi Bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam coraknya.

Ornamen pada rumah adat karo merupakan suatu desain tradisional yang bernilai tinggi, berkaitan dengan kepercayaan masyarakat dan juga sebagai Simbol dan Kearifan Lokal. Ornamen pada rumah adat karo dibuat atau diletakkan pada bagian depan rumah (ayo-ayo), bagian dapur (dapur-dapur), dan pada bagian dinding(derpih). Selain itu pada atap rumah pasti akan diletakkan dua atau empat kepala kerbau lengkap dengan tanduknya, kepala dan tanduk kerbau ini dipercaya sebagai lambang kekuatan pada masyarakat karo. Ornamen tersebut meliputi :

1.      Ornamen Pengeret – eret
Seperti gambar diatas, pengeret – eret berbentuk cicak dengan dua kepala ke arah kanan dan kiri. Ornament ini berfungsi sebagai kekuatan untuk menolak bala, ancaman dari roh jahat terhadap penghuni/pemilik rumah dan juga untuk persatuan keluarga. Ornament ini terbuat dari anyaman ijuk dan diikatkan kebagian dinding depan rumah sebagai pengganti dari paku.

2.      Ornamen Tapak Raja Sulaiman
 Tapak sulaiman bermotif geometris yang membentuk segi empat dan disetiap sisinya membentuk simpul. Nama ornament ini diambil dari nama seorang raja yang dianggap sakti, dihormati dan ditakuti oleh makhluk – makhluk jahat. Ornamen Tapak Raja Sulaiman dipercaya dapat  menolong masyarakat karo agar terhindar dari ancaman niat jahat, baik yang datang secara nyata maupun tidak nyata. Ornamen ini memilikimakna kekeluargaan dan kekuatan.

3.      Ornamen Tupak Salah silima – lima
Motif ornamen berupa garis menyilang yang membentuk gambar bintang di langit. Ornamen ini melambangkan kekeluargaan merga silima sebagai sistem sosial masyarakat Karo yang utuh dan dihormati. Kesatuan dimaknai sebagai kekuatan karena kekuatan masyarakat Karo pada hakikatnya terletak pada kebersamaan yang dibangun. Kelima merga tersebut adalah merga induk yang diikat oleh struktur sosial dan tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ornamen tak lain sebagai penolak niat jahat dari adanya keinginan yang hendak mengganggu keutuhan merga silima.

4.      Ornamen Desa Siwaluh
Bentuknya bergeometris, membentuk seperti bintang dengan delapan bagian yang berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin, ornament ini juga berfungsi untuk menentukan arah yang baik dan buruk. Kedelapan penjuru mata angin tersebut adalah sebagai berikut :
·         – Purba : Timur,
·         – Aguni : Tenggara,
·         – Daksina : Selatan,
·         – Nariti : Barat Daya,
·         – Pustima : Barat,
·         – Mangabiya: Barat Laut,
·         – Utara : Utara,
·         – Irisen : Timur Laut

5.      Ornamen Bindu Matagah
 Bentuk dasarnya berupa gambar garis yang membentuk garis silang dan memutar semua garis tersebut saling terhubung, simbol ini berfungsi untuk menyingkirkan hal – hal yang tidak baik, agar terhindar dari binatang buas . Bindu Matagah juga adalah simbol dari istri Raja Sulaiman yang ada hubungannya dengan kekuatan batin.

Selain ornamen – ornamen di atas masyarakat karo juga masih memiliki banyak ornamen lainnya seperti : Ornamen Ipen-ipen, Ornamen Para-para/Gundur Mangalata, Oranamen Tanduk Kerbo Payung, Oranamen Bendi-bendi,  Ornamen Tampuk-tampuk Pinang, Ornamen Pucuk Merbung, Ornamen Tulak Paku Petundal, Ornamen Tutup Dadu dan Cimba Lau, Ornamen Bindu Matoguh, dan lainnya. Pada masyarakat karo semua ornamen tersebut memiliki makna dan fungsi masing masing dan semua nya itu adalah merupakan lambang/simbol dari kearifan local masyarakat karo